Pesan2

KONSULTASI DAN PENGOBATAN PENYAKIT OLEH TABIB-AMPUH :

Cara menyembuhkan sakitku!

SMS kan masalah anda dan segera konsultasikan dengan kami TABIB-AMPUH, Kirim pulsa 20 ribu kepada no. hp. 0821.3091.0161 untuk membalas konsultasi masalah anda, MOHON MAAF PULSA 20 RB HANYA UNTUK MENJAWAB 2 KALI MAKSIMAL PERTANYAAN PERMASALAHAN ANDA. TERIMAKASIH!
Nama Panggilan:
Email:
 
tabib-ampuh

Senin, 15 Juni 2009

Tentang Diabetes

Tentang Diabetes Melitus

TABIBAMPUH. Diabetes Melitus merupakan salah satu penyakit tertua pada manusia. Berasal dari istilah kata Yunani, Diabetes yang berarti pancuran dan Melitus yang berarti madu atau gula.Kurang lebih istilah Diabetes Melitus menggambarkan gejala diabetes yang tidak terkontrol, yakni banyak keluar air seni yang manis karena mengandung gula. Oleh karena demikian, dalam istilah lain penyakit ini disebut juga “Kencing Manis”.Secara definisi medis, definisi diabetes meluas kepada suatu kumpulan aspek gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat kekurangan insulin baik yang sifatnya absolut maupun relatif.

Latarbelakang Diabetes Melitus
Diabetes melitus sangat erat kaitannya dengan mekanisme pengaturan gula normal. Pada kondisi normal, kadar gula tubuh akan selalu terkendali, berkisar 70-110 mg/dL, oleh pengaruh kerja hormon insulin yang diproduksi oleh kalenjar pankreas. Setiap sehabis makan, terjadi penyerapan makanan seperti tepung-tepungan (karbohidrat) di usus dan akan kadar gula darah meningkat. Peningkatan kadar gula darah ini akan memicu produksi hormon insulin oleh kalenjar pankreas. Berkat pengaruh hormon insulin ini, gula dalam darah sebagian besar akan masuk ke dalam berbagai macam sel tubuh (terbanyak sel otot) dan akan digunakan sebagai bahan energi dalam sel tersebut. Sel otot kemudian menggunakan gula untuk beberapa keperluan yakni sebagai energi, sebagian disimpan sebagai glikogen dan jika masih ada sisa, sisa sebagian tersebut diubah menjadi lemak dan protein.

Diabetes Melitus Tipe 1
Pada Diabetes Melitus Tipe 1 penyebab utamanya ialah terjadinya kekurangan hormon insulin pada proses penyerapan makanan. Fungsi utama hormon insulin dalam menurunkan kadar gula darah secara alami dengan cara :
• Meningkatkan jumlah gula yang disimpan di dalam hati.
• Merangsang sel-sel tubuh agar menyerap gula.
• Mencegah hati mengeluarkan terlalu banyak gula.
Jika insulin berkurang, kadar gula di dalam darah akan meningkat. Gula dalam darah berasal dari makanan kita yang diolah secara kimiawi oleh hati. Sebagian gula disimpan dan sebagian lagi digunakan untuk tenaga. Disinilah fungsi hormon insulin sebagai “stabilizer” alami terhadap kadar glukosa dalam darah. Jika terjadi gangguan sekresi (produksi) hormon insulin ataupun terjadi gangguan pada proses penyerapan hormon insulin pada sel-sel darah, maka potensi terjadinya diabetes melitus sangat besar sekali.

Diabetes Melitus Tipe 2
Jika pada Diabetes Melitus 1 penyebab utamanya adalah dari malfungsi kalenjar pankreas, pada Diabetes Melitus Tipe 2, gangguan utama justru terjadi pada volume reseptor (penerima) hormon insulin, yakni sel-sel darah. Dalam kondisi ini produktifitas hormon insulin bekerja dengan baik, namun tidak terdukung oleh kuantitas volume reseptor yang cukup pada sel darah, keadaan ini dikenal dengan resistensi insulin. Walau belum dapat dipastikan penyebab utama resistensi insulin, dibawah ini terdapat beberapa faktor-faktor yang memiliki berperan penting terjadinya hal tersebut:
• Obesitas, terutama yang besifat sentral (bentuk tubuh apel)
• Diet tinggi lemak dan rendah karbohidrat
• Kurang gerak badan (olahraga)
• Faktor keturunan (herediter)

Diabetes Melitus tidak menakutkan bila diketahui lebih awal. Gejala-gejal yang timbul sangat tidak bijaksana untuk dibiarkan, karena justru akan menjerumuskan ke dalam komplikasi yang lebih fatal.
Jika berlangsung menahun, kondisi penderita Diabetes Melitus berpeluang besar menjadi ketoasidosis ataupun hipoglikemia.
Lakukan pemeriksaan dini pada tubuh, tidak perlu menunggu hingga timbul gejala. Karena dengan dilakukan diagnosis dini, dokter dan pasien dapat menanggulangi diabetes melitus dengan baik agar kita mampu mencegah tersebut sebaik-baiknya.

AKTIFITAS OLAHRAGA BAGI DIABETESEIN
Salah satu tindakan pencegahan Diabetes Melitus adalah menjaga rutinitas aktifititas tubuh agar metabolisme tubuh tetap prima. Salah satunya dengan latihan olahraga. Latihan jasmani membantu meningkatkan kinerja reseptor insulin terhadap hormon insulin. Dengan demikian gula darah dapat mudah masuk ke dalam sel darah. Aktifitas olahraga selama 30-40 menit mampu meningkatkan pemasukkan gula darah ke dalam sel sampai 20 kali dibandingkan tidak melakukan olahraga sama sekali. Dianjurkan aktifitas olahraga tertib dilakukan dengan frekuensi 3-5 kali seminggu, dengan intensitas 60-70 % dari Denyut Nadi Maksimal. Cara mendapatkan angka dari Denyut Nadi maksimal ialah dengan cara menghitung 220 dikurangi dengan usia.

DENYUT NADI MAKSIMAL
2220-usia
Contoh :
Usia : 50 tahun, intensitas olahraga 60 % dalam aktifitas keseharian.
Rumus perhitungan :
0.60 x (220 – 50) = 102 x / menit.
Hasil dari hitungan disebut sebagai Denyut Nadi Sasaran, disarankan tidak melampaui dari Denyut Nadi Sasaran. Durasi yang dianjurkan adalah 30 – 60 menit setiap kali berolahraga. Usahakan untuk tidak melakukan aktifitas olahraga lebih dari 60 menit guna menghindari hipoglikemia. Jenis olahraga yang tepat adalah olahraga aerobik. Seperti halnya jalan, jogging, renang, bersepeda, dan senam aerobik.

PRINSIP OLAHRAGA
Secara prinsipil olahraga penting untuk dilakukan melalui tiga tahapan.
1. Pemanasan. Lakukan pemanasan dengan melakukan peregangan otot selama 5-10 menit.
2. Latihan Inti . Lakukan dalam durasi latihan selama 20 – 40menit.
3. Pendinginan

Sesuaikan latihan olahraga dengan kapasitas yang dimiliki tubuh. Jika tubuh jarang melakukan aktifitas olahraga sebelumnya, dianjurkan untuk memilih aktifitas olahraga yang ringan. Olahraga ringan ialah yang hanya membakar 5 kalori / menit, seperti halnya jalan kaki santai, bersepeda santai dan senam low impact. Pilihlah aktifitas olahraga yang disenangi, mudah dilakukan sehingga frekuensi interval olahraga dapat terjaga, berkesinambungan, teratur, dan terukur. Jika terdapat gejala hipoglikemia setelah berolahraga, antara lain, lemas & berkeringat, antisipasikan hal ini dengan membawa makanan kecil. Biasakan melakukan aktifitas olahraga pada waktu yang sama setiap hari. Olahraga dilakukan sebaiknya pada pagi hari dan pada saat kondisi gula dalam darah mencapai puncak, yakni 2-3 jam setelah makan. Namun penting untuk diingat, hindari melakukan aktifitas olahraga disaat insulin mencapai puncaknya.

Anjuran Makan Untuk Penyandang Diabetes
Anjuran makan untuk diabetesein hampir sama dengan anjuran makan orang sehat yaitu makanan seimbang, sesuai dengan kebutuhan gizi. Bedanya pada penyandang diabetes : ditekankan pada perlunya makan teratur dalam hal jenis dan jumlah makanan serta waktu makan.

Bagaimana Cara Makan yang Teratur, Untuk itu perlu diketahui :
1. Kebutuhan energi / kalori sehari
2. Kebutuhan Bahan makanan sehari
3. Daftar Bahan Makana penukar dan cara penggunaannya.

Kendala Makan Teratur
Kadang-kadang dikeluhkan bahwa makan teratur sulit dilakukan pada keadaan tertentu sperti pada saat:
1. Sibuk, tidak sempat keluar makan
2. Dalam perjalanan, dimana sukar mencari rumah makan
3. Dalam keadaan sakit seperti flu, sakit tenggorokan dimana nafsu makan menurun.

Keadaan di atas dapat mengakibatkan terlambat makan. Terlambat makan pada diabetesein dapat mengakibatkan hipoglikemia yang membahayakan. Hipoglikemia terutama dapat terjadi pada seseorang yang telah minum obat penurun glukosa darah atau menggunakan suntikan hormon insulin dan makan tidak teratur.

Bagaimana Mengatasi Kendala Makan Teratur
Diabetesein yang tidak bisa makan makanan seimbang biasa karena suatu sebab seperti sibuk, tidak tersedianya makanan biasa atau karena sakit, dapat menggantikan makanan mereka dengan pengganti makan.

Apakah itu Pangganti Makanan
Pengganti makanan adalah makanan cair yang susunan zat gizinya dibuat seperti makanan seimbang untuk kondisi diabetesein.

Bagaimana Penggunaan “Pengganti Makanan”
Berikut keterangan dari daftar makanan pengganti yang dapat mensubstitusikan porsi sarapan, makan siang, maupun makan malam tanpa menghilangkan esensi gizi dan nutrisi untuk kebutuhan para diabetesein.

Kebutuhan Bahan Makanan Dalam Sehari
Diet (kalori) Energi (kalori) Nasi 100 g atau penukarnya Lauk 40 g Sayur 100g
1 mangkok (matang) Buah
1 penukar Susu 1 gelas atau penukar
Ikan 40g
atau penukarnya
Tempe 50 g
Kalori Ikan 40 g Tempe 50g
1300 kalori Pagi 300 1 x porsi √ - √ - -
Selingan 50 - - - - √ -
Siang 500 1 x porsi √ √ √ √ -
Selingan 50 - - - - √ -
Malam 425 1 x porsi √ √ √ √ -
1500 kalori Pagi 337 1 x porsi √ ½ porsi √ - -
Selingan 50 - - - - √ -
Siang 675 2 x porsi √ √ √ √ -
Selingan 50 - - - - √ -
Malam 425 1 x porsi √ √ √ √ -
1700 kalori Pagi 337 1 x porsi √ ½ porsi √ - -
Selingan 50 - - - - √ -
Siang 675 2 x porsi √ √ √ √ -
Selingan 50 - - - - √ -
Malam 600 2 x porsi √ √ √ √ -
1900 kalori Pagi 475 1½ x porsi √ ½ porsi √ - -
Selingan 50 - - - - √ -
Siang 675 2 x porsi √ √ √ √ -
Selingan 50 - - - - √ -
Malam 650 2 x porsi √ √ √ √ -
2100 kalori Pagi 512 1½ x porsi √ ½ porsi √ - -
Selingan 50 - - - - √ -
Siang 812 2½ x porsi √ √ √ √ -
Selingan 50 - - - - √ -
Malam 737 2½ x porsi √ √ √ √ -
2300 kalori Pagi 587 1½ x porsi √ √ √ √ 1 gelas
Selingan 50 - - - - √ -
Siang 900 3 x porsi √ √ √ √ -
Selingan 50 - - - - √ -
Malam 737 2½ x porsi √ √ √ √ -


Diet Diabetes Energi (kalori) Menu dengan Pengganti Makanan

Susu 1 gelas Roti / biskuit (penukar) Keju (Lembar) Buah (Penukar)
1300 Kalori
Sarapan 300 1 gelas - - 1 porsi
Makan Siang 500 1 gelas ½ porsi 1 porsi 1 porsi
Makan Malam 425 1 gelas ½ porsi 1 porsi -
1500 Kalori
Sarapan 337 1 gelas - - 2 porsi
Makan Siang 675 1 gelas 1 porsi 2 porsi -
Makan Malam 425 1 gelas 1 porsi - -
1700 Kalori
Sarapan 337 1 gelas - - 2 porsi
Makan Siang 675 1 gelas 1 porsi 2 porsi -
Makan Malam 600 1 gelas 1 porsi 1 porsi 1 porsi
1900 Kalori
Sarapan 475 1 gelas 1 porsi - 1 porsi
Makan Siang 675 1 gelas 1 porsi 2 porsi -
Makan Malam 650 1 gelas 1 porsi 1 porsi 2 porsi
2100 Kalori
Sarapan 512 1 gelas 1 porsi - 2 porsi
Makan Siang 812 1 gelas 1½ porsi 2 porsi 1 porsi
Makan Malam 737 1 gelas 1 porsi 2 porsi 1 porsi
2300 Kalori
Sarapan 587 1 gelas 1 porsi 1 porsi 1 porsi
Makan Siang 900 1 gelas 2 porsi 2 porsi 1 porsi
Makan Malam 737 1 gelas 1 porsi 2 porsi 1 porsi
Keterangan:
1 Penukar Roti / Biskuit : 2 iris roti (70 g) atau 5 buah biskuit (50) g
Keju (rendah lemak) : 1 lembar (35 g) atau telur 1 butir (tidak lebih 3 butir seminggu)
1 Penukar buah : 1 buah pisang (50g) atau 1 buah jeruk (110g) atau 1 potong pepaya (110 gr)
1 gelas susu: 250 cc = 5 sendok takar susu pengganti

Perencanaan Makan
Anjuran makanan khususnya para diabetesein (ahli gizi) sama saja dengan non-diabetesein. Semua aneka makanan asal tidak berlebihan (seimbang) serta sesuai dengan kebutuhan gizi. Makanan yang Diperlukan Mengandung:
1. Karbohidrat 2. Protein 3. Vitamin & Mineral 4. Lemak 5. Serat

KARBOHIDRAT : Karbohidrat merupakan sumber tenaga utama untuk kegiatan sehari-hari.
Karbohidrat terdiri dari :
A. Tepung-tepungan Makanlah selalu salah satu sumber tepung-tepungan setiap kali makan. Contohnya: Nasi, roti, kentang, mie, ubi, singkong, dll. Kekurangan zat karbohidrat akan mengakibatkan badan lebih cepat merasa lelah karena kekurangan tenaga.
B. Gula . Gula terdapat pada berbagai makanan. Contohnya : Gula pasir, gula merah, gula batu, sirup, madu, dan kue-kuean yang manis. Menghindari atau membatasi gula akan membantu pengendalian gula darah. Gula dalam bumbu diperbolehkan.

LEMAK : Lemak juga merupakan sumber tenaga. Lemak terdapat dalam minyak, margarin, santan, kulit ayam, kulit bebek dan lemak hewan lainnya. Lemak yang berlebihan dapat membuat tubuh menjadi gemuk. Diabetes Melitus cenderung mendapat masalah dengan penyakit jantung, mengurangi makan lemak hewan dapat mengurangi resiko ini.

PROTEIN : Protein digunakan untuk pertumbuhan dan mengganti jaringan yang rusak. Protein banyak terdapat pada : ikan, ayam, daging, tahu, tempe dan kacang-kacangan.

VITAMIN & MINERAL : Vitamin dan mineral terdapat pada sayuran dan buah-buahan. Zat ini berfungsi untuk membantu melancarkan kerja tubuh. Namun jika pola makan yang ada sudah cukup bervariasi setiap harinya, maka suplemen vitamin tambahan tidak perlu dikonsumsi.

SERAT :
Serat baik untuk kesehatan karena :
1. Membuat perut terasa lebih kenyang 2. Membantu menurunkan gula darah 3. Membantu menurunkan lemak darah 4. Melancarkan buang air besar.
Serat terdapat dalam: 1. Roti gandum, buah dan sayuran segar 2. Kacang-kacangan, tahu, tempe bekatul.

GARAM DAPUR : Garam dapur tetap dapat digunakan sebagai penyedap makanan dalam jumlah secukupnya. Garam dapur dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. Kurangilah mengonsumsi makanan yang telah melewati proses pengasianan, seperti ikan asin, telur asin, dll.

PEMANIS : Pemanis buatan banyak beredar di pasaran dapat dikonsumsi seperlunya. Pemanis ada yang mengandung kalori dan ada yang tidak. Perhatikan kandungan kalori yang terancum pada label kemasan. Bagi yang kegemukan, pilih yang tidak berkalori.

JUMLAH & JENIS MAKANAN SEHARI-HARI : Pedoman secara umum setiap hari yang dianjurkan;
Makan 3 kali sehari yang terdiri dari :
1. Satu piring atau penggantinya 2. Satu potong ikan atau penggantinya
3. Satu mangkok sayuran 4. Buah-buahan

Diantara waktu makan di atas dapat ditambah makanan selingan. Dietesein dapat membantu memberikan informasi mengenai jumlah dan jenis makanan yang sesuai dengan kebutuhan dan selera.

KEGEMUKAN : Pada tubuh yang mengalami kondisi kegemukan (obesitas) kadar glukosa dalam darah akan sulit dikendalikan. Guna menghindari hal demikian, diperlukan tindakan penanggulangan, salah satunya diet. Dimana dalam proses ini diperlukan disiplin pengaturan pola makan yang seimbang dan mengurangi makanan tinggi kalori seperti : lemak, gula, tepung-tepungan. Disamping itu, guna mendukung proses diet, diperlukan kegiatan jasmani lebih intens dan secara teratur sesuai dengan kesukaan, seperti halnya aktifitas jalan kaki, naik sepeda, senam, berenang, dll.

Hipoglikemia
Hipoglikemia dapat terjadi karena ketidakseimbangan antara makanan yang dimakan dan latihan jasmani serta obat yang digunakan. Pengobatan terbaik hipoglikemia adalah mencegah terjadinya hipoglikemia.

Penyebab Hipoglikemia : Anda dapat mengalami hipoglikemia bila anda menggunakan suntikan hormon insulin atau obat penurun glukosa darah golongan sulfonilurea dan melakukan salah satu atau lebih dari : 1.Makan terlalu sedikit karbohidrat 2. Makan terlambat atau tidak makan 3. Latihan jasmani yang terlalu keras dan terlalu lama dari biasanya 4. Dosis insulin terlalu banyak atau minum obat diabetes terlalu banyak 5. Dalam keadaan sakit 6. Minum alkohol pada saat perut kosong

Gejala HIPOGLIKEMIA :
1. Pada Hipoglikemia Ringan (glukosa darah 50-60 mg/dL). Terjadi gejala mual, lapar, gelisah, banyak keringat, kulit basah, kebas di ujung jari dan bibir, gemetar.
2. Pada Hipoglikemia sedang (glukosa darah <50 mg/dL). Akan timbul perasaan cemas, lemah, gusar, bingung, sulit berpikir, mata kabur, sakit kepala, sulit bicara dan mengantuk.
3. Pada Hipoglikemia berat (glukosa darah <35 mg /dL). Dapat timbul kejang, koma dan hipotermia (suhu badan rendah).

Penanganan : Jika anda bisa melakukan pemeriksaan glukosa darah sendiri : 1.Makan dan minum sesuatu yang mengandung paling sedikit 15 gram karbohifrat 2.Tunggu 15-20 menit menit, kemudian periksa glukosa darah lagi : a. Bila glukosa darah > 70 mg/dL dan waktu makan masih lebih dari 1 jam, akanlah camilan yang mengandung karbohidrat dan protein misalnya: 5 buah biskuit dengan keju rendah lemak. B. Bila glukosa darah masih <70 mg / dL segera ke dokter / Rumah Sakit untuk mendapat penanganan lebih lanjut.

2.Jika anda tidak bisa melakukan pemeriksaan glukosa darah sendiri : 1.Makan minum sesuatu yang mengandung paling sedikit 15 gram karbohidrat. 2.Bila waktu makan masih lebih dari 1 jam lagi, makanlah camilan yang mengandung karbohidrat dan protein, misalnya 2 lembar roti dan keju rendah lemak. 3.Anda bisa mendapatkan asupan 15gram karbohidrat dengan mengonsumsi:
Anda bisa mendapatkan asupan 15gram karbohidrat dengan mengonsumsi: 1. 4-5 tablet dekstrosa 2. sendok makan gula pasir 3. buah krakers 4. ½ gelas juice buah tanpa gula 5. 3-4 buah permen (terbuat dari gula). Bila terjadi hipoglikemia, hentikan sementara pemakaian insulin atau obat penurun glukosa darah, selanjutnya konsultasi ke dokter anda.

Bila anda menggunakan insulin atau obat glibenklamid perlu menepati jadwal makan 15-30 menit setelah suntik insulin atau minum obat, bila belum sempat makan, carilah makanan pengganti atau camilan. Orang lanjut usia akan lebih mudah mengalami hipoglikemia bila tidak makan atau bila fungsi hati dan ginjal terganggu. Pada pasien yang menggunakan suntikan hormon insulin, bila kadar glukosa darah agak rendah dan tidak melakukan aktifitas fisik, hindari menyuntik di daerah abdomen (perut) karena penyerapan insulin lebih cepat sehingga mudah terjadi hipoglikemia.

Bila olahraga : Penting bagi diabetesein untuk dapat memeriksa kadar gula darah secara mandiri. Kadar glukosa darah sebaiknya diperiksa sebelum dan sesudah berolahraga. Bila saat olahraga timbul gejala hipoglikemia, hentikan olahraga kemudian lapor dokter atau pengawas olahraga.

Perjalanan jauh : Melakukan perjalanan dengan waktu yang cukup lama dapat mengubah pola makan obat atau penyuntikan insulin dan pola makan. Keadaan ini akan mempermudah terjadinya hipoglikemia. Untuk mencegahnya, sebaiknya anda memeriksa glukosa darah dan kesehatan secara umum sebelum melakukan perjalanan. Juga sebaiknya membawa obat-obatan dan makanan kecil yang mengandung karbohidrat seperti biskuit & roti.

Ketoasidosis :
Ketoasidosis adalah salah satu komplikasi akut Diabetes Melitus yang terjadi disebabkan karena kadar glukosa pada darah sangat tinggi. Keadaan tersebut merupakan keadaan serius yang dapat mengancam jiwa. Kondisi ketoasidosis dapat terjadi kapan saja terutama pada penderita Diabetes Melitus tipe 1. Berbeda dengan Diabetes Melitus tipe 1, pada Diabetes Melitus tipe 2, ketoasidosis terjadi pada keadaan-keadaan tertentu. Hal ini karena biasanya penderita Diabetes Melitus tipe 2 lebih sering mengalami koma hiperosmolar non ketotik.

Acapkali terjadinya ketoasidosis diawali dari tidak patuhnya diabetesein pada pola diet yang telah ditetapkan. Disamping itu, ketoasidosis sering juga terpicu oleh jarangnya para diabetesein untuk melakukan pemeriksaan kadar glukosa darah serta kadar gula urin secara berkala.

Gejala-gejala yang pertama kali timbul sama seperti gejala-gejala Diabetes Melitus yang tidak diobati. Yakni, mulut kering, rasa haus, intensitas buang air kecil jadi lebih sering (poliuria). Gejala lainnya seperti mual, muntah, dan nyeri perut bisa juga terjadi. Gejala-gejala selanjutnya dapat berupa seperti kesulitan bernafas, rasa dehidrasi, rasa mengantuk dan yang paling berat keadaan koma.

Penyebab terjadinya ketoasidosis dikaitkan dengan kadar hormon insulin pada darah yang rendah. Keadaaan kadar insulin pada darah yang rendah menyebabkan kadar glukosa pada darah menjadi tinggi. Hormon insulin diperlukan pada proses penyerapan nutrisi agar gula dapat masuk ke dalam sel guna didistribusikan ke seluruh tubuh untuk dijadikan sumber energi. Hormon insulin juga membantu menyimpan cadangan lemak di sel lemak dari hasil pencernaan makanan. Ketika kadar hormon insulin dalam darah ditingkat rendah, maka gula tidak dapat masuk kedalam sel untuk diproses menjadi sumber energi. Jika demikian, tubuh akan mengkompensasikannya dengan cara menggunakan lemak sebagai sumber energi alternatif. Namun karena penggunaan lemak tidak dapat sempurna dibakar, maka akan dihasilkan suatu zat yang disebut badan keton. Badan keton akan terakumulasi di dalam darah dan akan dikeluarkan dari tubuh melalui urin.

Terdapatnya badan keton didalam urin disebut ketonuria. Kadar glukosa darah yang tinggi akan menyebabkan kadarnya di urin meningkat. Meningkatnya kadar glukosa urin akan menyebabkan volume urin bertambah sehingga cairan didalam tubuh akan berkurang. Ketika kondisi tubuh mengalami kondisi dehidrasi, maka akan menimbulkan gejala-gejala antara lain rasa haus dan mulut kering yang merupakan tanda khas dari kadar glukosa darah yang tinggi. Terjadinya dehidrasi dan terbentuknya badan keton membuat darah menjadi lebih asam. Keadaan darah yang menjadi lebih asam disebut ketoasidosis.

Pada kasus yang berat di mana dehidrasi yang terjadi sangat hebat dan kadar hormon insulin pada darah sangat rendah, penderita Diabetes Melitus dapat mengalami koma. Dimana seseorang dalam keadaan koma merupakan keadaan gawat darurat yang mewajibkan pasien untuk segera dibawa ke rumah sakit untuk diberikan pertolongan yang layak. Proses terjadinya koma pada ketoasidosis lebih bertahap dibandingkan terjadinya koma hipoglikemia. Keadaan ketoasidosis memerlukan penanganan medis segera, sehingga penderita harus cepat dibawa ke rumah sakit. Pengobatan yang harus segera diberikan adalah penyuntikan hormon insulin dan mengganti cairan tubuh yang hilang dan kadar ion kalium pada darah yang turut berkurang akibat peningkatan frekuensi buang air kecil (poliuria).[] (DA)

Penyuntikkan Insulin
Insulin dihasilkan oleh kalenjar pankreas pada tubuh kita, hormon insulin yang diproduksi oleh tubuh kita dikenal juga sebagai sebutan insulin endogen. Namun, ketika kalenjar pankreas mengalami gangguan sekresi guna memproduksi hormon insulin, disaat inilah tubuh membutuhkan hormon insulin dari luar tubuh, dapat berupa obat buatan manusia atau dikenal juga sebagai sebutan insulin eksogen. Walaupun demikian, hanyalah sebagian dari diabetesein yang membutuhkan insulin eksogen. Seorang diabetesein yang menggunakan insulin eksogen sedikit banyak akan memerlukan beberapa informasi serba serbi insulin eksogen tersebut.Mulai dari cara kerja insulin eksogen, mula kerjanya, waktu tercapainya efek insulin eksogen paling kuat, lama bekerjanya, dan waktu penyuntikan insulin eksogen disamping pengetahuan cara pemberian insulin eksogen dan cara penyimpanannya.

Keadaan Memerlukan Insulin Eksogen. Semua diabetesein diabetes tipe 1 memerlukan insulin eksogen karena produksi insulin oleh sel beta pada kalenjar pankreas tidak ada ataupun hampir tidak ada. Diabetesein diabetes tipe 2 mungkin membutuhkan insulin eksogen apabila terapi jenis lain tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah. Selain itu, ada beberapa keadaan lain yang membutuhkan insulin eksogen :
• Keadaan stress berat, seperti infeksi berat, pembedahan, serangan jantung, stroke.
• Diabetes yang timbul dikala kehamilan, bila pengaturan makan saja tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah.
• Keadaan ketoasidosis diabetik.
• Sindroma hiperglikemia hiperosmolar non-keotik.
• Gangguan fungsi hati atau ginjal yang berat.
• Kontraindikasi atau alergi terhadap Obat Hipoglikemik Oral.

Insulin menolong tubuh untuk menggunakan glukosa yang berada di dalam darah. Kekurangan hormon insulin akan menyebabkan kadar glukosa darah tinggi (hiperglikemia), sedangkan kelebihan insulin dapat menyebabkan kadar glukosa terlalu rendah (hipoglikemia).

Tipe Insulin : Terdapat 4 buah insulin eksogen yang diproduksi dan dikategorikan berdasarkan puncak dan jangka waktu efeknya. Berikut keterangan jenis insulin eksogen :
1.Insulin Eksogen kerja cepat. 2. Insulin Eksogen kerja pendek. 3. Insulin Eksogen kerja sedang. 4. Insulin Eksogen campur antara kerja cepat & kerja sedang. 5.Insulin Eksogen kerja panjang.

Teknik Penyuntikan Insulin :
Sebelum menggunakan insulin, diabetesein ataupun keluarga tentunya perlu untuk diberikan pengetahuan dan wawasan mengenai cara dan prosedur menyuntikkan insulin eksogen;
1.Sebelum menyuntikkan insulin, kedua tangan dan daerah yang akan disuntik haruslah bersih. Bersihkanlah dengan cairan alkohol 70% dengan menggunakan kapas bersih dan steril.
2. Tutup vial insulin harus diusap dengan cairan alkohol 70%.
3. Untuk semua insulin, kecuali insulin kerja cepat, harus digulung-gulung secara perlahan-lahan denga kedua telapak tangan. Hal ini bertujuan untuk melarutkan kembali suspensi. (JANGAN DIKOCOK).
4. Ambillah udara sejumlah insulin yang akan diberikan. Lalu suntikkanlah ke dalam vial untuk mencegah terjadi ruang vakum dalam vial. Hal ini erutama diperlukan bila akan dipakai campuran insulin.
5. Bila mencampur insulin kerja cepat dengan kerja cepat harus diambil terlebih dahulu.
6. Setelah insulin masuk ke dalam alat suntik, periksa apakah mengandung gelembung atau tidak. Satu atau dua ketukan pada alat suntik dalam posisi tegak akan dapat mengurangi gelembung tersebut. Gelembung yang ada sebenarnya tidaklah terlalu membahayakan, namun dapat mengurangi dosis insulin.
7. Penyuntikan dilakukan pada jaringan bawah kulit (subkutan). Pada umumnya suntikan dengan sudut 900. Pada pasien kurus dan anak-anak, kulit dijepit dan insulin disuntikkan dengan sudut 450 agar tidak terjadi penyuntikkan otot (intra muskular).

Perlu diperhatikan daerah mana saja yang dapat dijadikan tempat menyuntikkan insulin. Bila kadar glukosa darah tinggi, sebaiknya disuntikkan di daerah perut dimana penyerapan akan lebih cepat. Namun bila kondisi kadar glukosa pada darah rendah, hindarilah penyuntikkan pada daerah perut. Secara urutan, area proses penyerapan paling cepat adalah dari perut, lengan atas dan paha. Insulin akan diserap lebih cepat diserap apabila daerah suntikkan digerak-gerakkan. Penyuntikkan insulin pada satu daerah yang sama dapat mengurangi variasi penyerapan. Penyuntikkan insulin selalu di daerah yang sama dapat merangsang terjadinya perlemakan dan dan menyebabkan gangguan penyerapan insulin. Daerah suntikkan sebaiknya berjarak 1inchi (+ 2,5cm) dari daerah sebelumnya.
Lakukanlah rotasi di dalam satu daerah selama satu minggu, lalu baru pindah ke daerah yang lain.

Bila proses penyuntikkan terasa sakit atau mengalami perdarahan setelah proses penyuntikkan, maka daerah tersebut sebaiknya ditekan selama 5-8 detik. Untuk mengurangi rasa sakit pada waktu penyuntikkan dapat ditempuh usaha-usaha sebagai berikut:
1. Menyuntik dengan suhu kamar
2. Pastikan bahwa dalam alat suntik tidak terdapat gelembung udara
3. Tunggulah sampai alkohol kering sebelum menyuntik
4. Usahakanlah agar otot daerah yang akan disuntik tidak tegang
5. Tusuklah kulit dengan cepat
6. Jangan merubah arah suntikkan selama penyntikkan atau mencabut suntikan
7. Jangan menggunakan jarum yang sudah tampak tumpul

Penyimpanan Insulin Eksogen
Bila belum dipakai :
Sebaiknya disimpan 2-8 derajat celcius (jangan sampai beku), di dalam gelap (seperti di lemari pendingin, namun hindari freezer.
Bila sedang dipakai :
Suhu ruang 25-30 derajat celcius cukup untuk menyimpan selama beberapa minggu, tetapi janganlah terkena sinar matahari.
Sinar matahari secara langsung dapat mempengaruhi percepatan kehilangan aktifitas biologik sampai 100 kai dari biasanya.

Suntikkan dalam bentuk pena dan insulin dalam suntikkan tidak perlu disimpan di lemari pendingin diantara 2 waktu pemberian suntikkan.
Bila tidak tersedia lemari pendingin, simpanlah insulin eksogen di tempat yang teduh dan gelap.[](DA)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar